Review Film: A Muse a.k.a Eun-Gyo, Antara Cinta dan Imajinasi

7/29/2017

Hallo, kembali lagi dengan gue di blog suka-suka~
Setelah hamper setahun vakum dari dunia blog, gue memutuskan buat rajin update blog dengan me-review film ataupun drama TV (korea). Walaupun amatiran, gue harap review-nya bisa membantu bikin kalian ‘kepo’.

Kali ini gue akan me-review film yang berjudul A Muse atau Eungyo. A Muse (Eungyo) adalah sebuah film bergenre Drama Romantis yang berasal dari negeri ginseng yang tayang pada tahun 2012.


Profil film
Judul : A muse a.k.a Eungyo
Sutradara : Jung Ji-Woo
Penulis : Kim Bum-Shin (novel), Jung Ji-Woo
Pemain : Park Hae-Il, Kim Go-Eun, Kim Moo-Yul
Genre : Drama, Romance, Award Winning
Award : 9 wins & 5 nominations
IMDb rating : 6.8/10

Seorang penulis sastra ternama berusia 70 tahun, terlibat cinta dengan seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama Eungyo. Namun rasa cintanya itu dapat menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang penulis ternama.

Film dibuka dengan munculnya si tokoh utama yaitu Lee Juk-Yo (Park Hae-Il), seorang penulis tua ternama, di depan cermin, memperhatikan dirinya yang sudah sangat tua dan kesepian. Di usia yang sudah sangat renta, Lee Juk-Yo menyadari bahwa dirinya sudah tidak seperti dulu, sehingga membutuhkan seseorang yang dapat membantunya, tidak lain adalah muridnya, Seo Ji-Woo (Kim Moo-Yul) yang juga seorang penulis baru.
Keseharian Lee Juk-Yo
Suatu hari, seorang gadis remaja ditemukan tertidur di kursi goyang di halaman rumah milik Juk-Yo. Gadis itu bernama Han Eun-Gyo (Kim Go-Eun), yang ternyata tinggal di sekitar lingkungan tersebut. Ji-Woo menyarankan gadis itu untuk membantu pekerjaan rumah Juk-Yo, Juk-Yo pun menyetujuinya.

Eun-Gyo yang tertidur di halaman rumah Juk-Yo
Kepribadian Eun-Gyo yang ceria, hangat namun agak sedikit nakal, sangat menarik perhatian Juk-Yo. Suatu malam, ketika hujan deras, Juk-Yo yang sedang tertidur terbangun oleh suara Eun-Gyo yang memanggil namanya dari luar. Melihat Eun-Gyo yang basah karena hujan, ia pun membukakan pintu untuk Eun-Gyo. Kemudian diceritakan kalau Eun-Gyo sering diperlakukan kasar oleh ibunya, karena itulah dia tidak mau kembali ke rumah dan memohon untuk tinggal dirumah Juk-Yo malam itu.


Singkat cerita, sejak itulah hasrat lelaki dalam diri Juk-Yo muncul kembali karena Eun-Gyo. Seakan sadar diri bahwa dirinya sudah renta da tidak mungkin mengencani Eun-Gyo, Juk-Yo hanya mampu mengimajinasikan hasratnya dalam sebuah tulisan, yang ia beri judul ‘Eun-Gyo’.

Ji-Woo yang menemukan tulisan Juk-Yo yang berjudul 'Eungyo'
Konflik dimulai ketika Ji-Woo menyadari bahwa ada yang berubah dari kepribadian Juk-Yo, dan tanpa sengaja, Ji-Woo menemukan tulisan milik Juk-Yo yang berjudul ‘Eun-Gyo’. Terlebih lagi, ternyata Ji-Woo yang selama ini kesepian, juga memiliki perasaan terhadap Eun-Gyo.



***


Well, sinopsis awal film ini cukup membuat gue agak males nontonnya karena kebayang kisah cinta dua orang yang selisih umurnya lebih dari 50 tahun! Tapi karena melihat rating imdb yang lumayan, dan beberapa review yang menarik akhirnya menggoda buat didownload.

Sebenarnya gue sendiri udah tau kalau ini film debut Kim Go-Eun semenjak menonton dia di Coin Locker Girl (2015) yang kemudian sempet bikin ilfeel karena dia beradegan dewasa. Memang benar sih, tapi nggak perlulah fokus sama adegan itunya. Banyak yang lebih menarik buat dibahas. Cuma hati-hati saja karena adegannya cukup vulgar.

Film ini berfokus pada ‘humanity’, yak, naluri alami manusia. Makanya film ini terkesan natural, cantik, dan menyentuh. Kisah cinta yang disajikan juga nggak biasa, dimana ketika kita menyaksikan film ini, kita juga bisa merasakan sedih, kasihan, ya gimana sih, kakek tua yang jatuh cinta sama anak 17 tahun. Dia Cuma bisa berimajinasi (yang untungnya dalam imajinasinya, sosok muda Juk-Yo lah yang muncul yang mengencani Eun-Gyo). Dan pada akhirnya terungkap cintanya Eun-Gyo ke Juk-Yo hanya cinta seorang cucu ke kakeknya.

Imajinasi Juk-Yo
Menurut gue, film yang berdurasi 129 menit ini sangat menarik untuk disaksikan. Durasi yang panjang nggak membuat film ini terkesan membosankan karena dikemas dengan visualisasi dan tata kamera yang apik. Kekuatan tokoh yang diperankan oleh pemainnya benar-benar dalam, sehingga kita benar-benar bisa merasakan emosi yang ada di tiap adegannya.

Fakta menariknya, pemeran penulis tua Lee Juk-Yo ini adalah Park Hae-Il yang pada saat film ini dibuat, usianya masih 35 tahun. Silahkan tonton sendiri bagaimana apiknya Park Hae-Il memerankan tokoh yang dua kali lebih tua dari usia aslinya.

Selain itu, pemeran Eun-Gyo, Kim Go-Eun, berhasil menyabet empat penghargaan sekaligus berkat perannya sebagai dalam film ini, padahal film ini adalah film debutnya sebagai aktris. Seperti yang kita ketahui, akting pemeran pengantin Goblin dalam drama fenomenal Goblin ini nggak perlu diragukan lagi bukan?


Okay, buat kalian yang penasaran sama film ini, silahkan ditonton! Jangan lupa siapkan tissue kali aja ada yang mellow kayak gue.

Rating versi gue
⭐⭐⭐

You Might Also Like

7 komentar

  1. Film dan drama korea sangat bagus untuk di tonton,terbaru dan kekinian banget, gratis pula, kabar gembira sekarang ada yang lebih mudah menyaksikan film dan drama korea,tinggal Download aplikasi MYDRAKOR secara gratis nonton drama korea 24jam gratis.

    https://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main

    https://www.inflixer.com/

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Dia taunya setelah brhubungan intim. Dan alasan lain jg karena dia juga merasa kesepian

    BalasHapus
  4. Dia taunya setelah brhubungan intim. Dan alasan lain jg karena dia juga merasa kesepian

    BalasHapus
  5. Dia taunya setelah brhubungan intim. Dan alasan lain jg karena dia juga merasa kesepian

    BalasHapus

Instagram